1.1 Definisi Penyakit
Penyakit ikan adalah
segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan oleh organisme
lain, pakan, maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang kehidupan ikan.
Dengan demikian timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil
interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dengan organisme
penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan,
sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimikinya menjadi lemah dan akhirnya
mudah diserang oleh penyakit.
|
Sakit pada ikan yaitu suatu keadaan abnormal yang ditandai dengan
penurunan kemampuan ikan secara gradual dalam mempertahankan fungsi-fungsi
fisiologik normal. Pada keadaan tersebut ikan dalam kondisi tidak seimbang
fisiologisnya serta tidak mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengn
kondisi lingkungan. Timbulnya sakit dapat akibat infeksi patogen yang dapat
berupa bakteri, virus, fungi atau parasit. Sakit dapat pula akibat defisiensi
atau malnutrisi, atau sebab-sebab lain. Ikan yang sakit akibat infeksi
dikatakan sebagai ikan terkena penyakit infeksi, demikian pula jika ikan sakit
akibat defisiensi nutrien dapat dikatakan sebagai ikan terkena penyakit
defisiensi nutrien.
1.2
Pembagian Penyakit
Penyakit meliputi penyakit infeksi dan bukan infeksi. Penyakit infeksi
merupakan masalah utama, meliputi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus,
bakteri, fungi dan parasit. Menurut Kinne (1980), penyakit pada hewan perairan dapat disebabkan oleh cacat
genetic, cidera fisik, ketidakseimbangan nutrien, patogen dan atau polusi.
Dinamika infeksi, berat-ringannya penyakit serta penularan penyakit dalam
suatu populasi atau antara dua atau lebih populasi ikan, serupa dengan yang
terjadi pada hewan terrestrial dan manusia. Akan tetapi karena lingkungan air,
maka dinamika penularan penyakit menjadi berbeda, karena air akan memfasilitasi
penyebaran agensia penyebab penyakit.
Penyakit infeksi menjadi ancaman utama keberhasilan akuakultur.
Pemeliharaan ikan dalam jumlah besar dan padat tebaran tinggi pada area yang
terbatas, menyebabkan kondisi lingkungan tersebut sangat mendukung
berkembangnya dan penyebaran penyakit infeksi. Kondisi dengan padat tebaran
tinggi akan menyebabkan ikan mudah stress sehingga menyebabkan ikan menjadi
mudah terserang penyakit. Selain itu, kualitas air, volume air dan alirannya
berpengaruh terhadap berkembangnya suatu penyakit. Populasi yang tinggi akan
mempermudah penularan karena meningkatnya kemungkinan kontak antara ikan yang
sakit dengan ikan yang sehat.
Pada umumnya penyakit infeksi bersifat musiman, terutama pada daerah
tropis. Di daerah sub tropis seperti Amerika Serikat, wabah penyakit infeksi
umumnya terjadi pada bulan Maret – Juni dan September – Oktober, ketika suhu
air mencaai 20 – 28oC. Kisaran suhu tersebut merupakan suhu optimum
bagi sebagian besar patogen ikan (Plumb, 2001).
Wabah penyakit infeksius bisa bersifat akut dengan tingkat mortalitas
yang tinggi dalam jangka waktu singkat, sub akut maupun kronis dengan mortalitas
berlangsung hingga beberapa minggu sejak munculnya wabah
Penularan patogen
atau penyakit dari satu individu ke individu lainnya dapat melalui dua cara,
yaitu penularan vertikal
dan horizontal. Penularan vertikal yaitu patogen ditularkan dari salah
satu atau kedua induknya ke anaknya melalui sel kelaminnya. Adapun penularan
horizontal meliputi penularan patogen dari individu satu ke lainnya melalui kontak langsung air, udara, atau
hewan perantara.
Densitas ikan di alam bebas lebih rendah dari densitas ikan pada kolam
pemeliharaan dan konsentrasi patogen ikan yang terinfeksi dengan cepat akan
mengalami penurunan (dilusi) akibat volume air yang relatif besar, dengan
demikian frekuensi insiden infeksi ikan di alam bebas relatif lebih rendah
dibandingkan dengan ikan budidaya.
Meskipun sejumah insiden wabah penyakit pada perairan umum telah
menyebabkan penurunan sejumlah spesies ikan, tetapi ancaman utama
penurunan populasi atau musnahnya
spesies ikan di alam bebas datang dari over
fishing dan polusi perairan.
Karena kondisi
lingkungan budidaya, populasi ikan budidaya menjadi lebih rentan terhadap patogen.
Sejumlah penelitian melaporkan bahwa ikan budidaya terkena serangan wabah
penyakit yang ditularkan oleh ikan liar yang sakit. Penularan ikan juga dapat
terjadi sebaliknya, yaitu dari ikan budidaya yang sakit dan menulari ikan di
alam bebas. Dalam hal yang terakhir disebutkan, penekanan utama adalah kemungkinan
ikan liar terinfeksi oleh spesies patogen baru yang berasal dari ikan-ikan budidaya.
Spesies patogen baru tidak terhindarkan lagi mengingat bahwa perkembangan
global memungkinkan pengenalan ikan-ikan asing masuk untuk keperluan budidaya
baik untuk keperluan konsumsi maupun ikan hias atau hobi.
Kehadiran parasit atau bakteri patogen dalam air kolam budidaya mungkin
bersifat laten, tetapi karena sesuatu hal dapat terjadi perubahan dari laten
menjadi patogenik, antara lain karena adanya perubahan dalam :
1.
konsentrasi oksigen
2.
konsentrasi karbon dioksida
3.
amonia
4.
kandungan materi organik, dan
5.
populasi mikroba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar