Sabtu, 01 Oktober 2011

Mikrobiologi (Angkt 2011) PENDAHULUAN

Mikroba didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme
mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros=kecil, bios=hidup dan
logos=ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisma muncul kurang lebih 4
juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks di lautan, atau mungkin dari
gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup
pertama di bumi, mikroorganisma diduga merupakan nenk moyang dari semua
makhluk hidup.
Awal mula munculnya ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 pada
waktu ilmuwan telah membuktikan bahwa mikroorganisma berasal dari
mikroorganisma sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk.
Selanjutnya ilmuwan menunjukkan bahwa mikroorganisma bukan berasal dari proses
fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi buah anggur menjadi
anggur dapat berubah

Leeuwenhoek dan mikroskopnya
Antony van Leeuwenhoek (1632 – 1723) sebenarnya bukan peneliti atau
ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota
Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat
pada kain. Sebenarnya ia bukan orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi
rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang
penemu mikrobiologi.
Leewenhoek mwnggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk
mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan
banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata
biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang
menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya
lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan
mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumbuk lebih banyak lensa dan
memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop
yang mampu memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil
pengamatannya tersebut danmengirimkannya ke British Royal Society.
 Penemuan Leewenhoek tentang animalcules menjadi perdebatan dari mana
asal animalcules tersebut. Ada dua pendapat yang muncul, satu mengatakan
animalcules ada karena proses pembusukan tanaman atau hewan, melalui
fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung terori yang mengatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati melalui proses abiogenesis. Konsep
ini dikenal dengan ganaratio spotanea. Pendapat ini mengatakan bahwa
animalcules tadi berasal dari animalcules sebelumnya seperti halnya
organismea tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini disebut dengan biogenesis.
Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan tersebut terselesaikan dengan
dibuktikannya kebenaran teori biogenesis. Pembuktian ini memerlukan berbagai
macam eksperimen yang nampaknya sederhana dan perlu waktu lebih dari 100
tahun.

Pembuktian ketidakbenaran dari Abiogenesis
Franscesco Redi (1926-1697) menunjukkan bahwa ulat yang ada dalam daging
busuk adalah larva yang berasal dari telur lalat, bukan hasil dari generatio
spontanea. Bagaimana dengan asal dari mikroorganisma yang hanya bisa dilihat
dengan mikroskop?
Pada tahun 1945 John Needham (1713-1781) memasak sepotong daging
untuk menghilangkan organisma yang ada dan menempatkannya dalam toples yang
terbuka. Akhirnya ia mengamati adanya kolono pada permukaan daging tersebut. Ia
menyimpulkan bahwa mikroorganisma terjadi spontan dari daging.
Pada tahun 1769, Lazarro Spalanzani (1729 – 1799) merebus kaldu daging
selama 1 jam dan menempatkannya pada toples yang disegel/ditutup rapat
menunjukkan tidak ditemukannya mikroorganisma dalam kaldu tersebut. Jadi
ekperimen ini menentang teori abiogenesis. Tetapi Neddham mengatakan bahwa
sumber makhluk hidup tadi adalah udara dimana pada percobaan Spalanzani
tersebut tidak berinteraksi langsung dengan udara.
Hampir 100 tahun setelah percobaan Needham ada 2 peneliti yang mencoba
memecahkan kontroversi tentang peran udara. Pada tahun 1836, Franz Schulze
melewatkan larutan asam kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi daging yang
telah dimasak. Tahun 1837, Theodor Schwann mengalirkan udara melalui pipa
yang dipanai ke dalam tabung tertutup yang bersisi kaldu. Keduanya tidak
menemukan adanya mikroba sebab mikroba telah mati oleh adanya asam kuat
maupun oleh panas. Tetapi para pendukung teori generatio spontanea berpendapat
bahwa adanya asam dan panas akan mengubah udara sehingga tidak mendukung
pertumbuhan mikroba. Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan
perdebatan tersebut dengan melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup
berisi kaldu yang telah dipanaskan. Ke dalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang
pada sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka. Dengan
demikian mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak
ditemukannya mikroba dalam kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teori
generatio spontanea adalah salah

Bukti teori biogenesis
Pada perioda yang sama muncul ilmuwan baru dari Perancis Louis Pasteur
(1822 – 1895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisma.
Oleh karena itu ia tertarik untuk meneliti peran mikroba dalam industri anggur dana
pembuatan alkohol. Salah satu pendukung teori generatio spontanea yang hidup
pada masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet (1800-1872). Pada tahun
1859 ia banyak mempublikasikan tulisan yang mendukung abiogenesis. Tetapi ia
tidak dapat membantah penemuan-penemuan Pasteur. Untuk memastikan
pendapatnya, Pasteur melakukan serangkaian eksperimen. Ia menggunakan bejana
dengan leher panjang dan dibengkokkan yang dikenal dengan leher angsa. Bejana
ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan. Udara dapat dengan bebas melewati
tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi tidak ditemukan adanya
mikroorganisma di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu akan mengendap
pada bagian tabung yang berbentu U sehingga tidka dapat mencapai kaldu. Ia juga
membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan Alpen. Pasteur menemukan
bahwa mikroorganima terbawa debu oleh udara dan ia menyimpilkan bahwa semakin
bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana, semakin sedikit kontaminasi yang
terjadi. Pada tanggal 7 April 1864 ia mengatakan bahwa:
For I have kept them and am still keeping from them, that one thing
that is above the power of man to make; I have kept from them, the germ
that float in the air, I have kept them from life.
Salah satu argumen klasik untuk menantang buiogenesis adalh bahwa panas
yang digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan juga dianggap merusak ‘vital
force’. Mereka yang mendukung teori abiogenesis berpendapat bahwa tanpa adanya
kekuatan vital force tersebut mikroorganisma tidka dapat muncul serta spontan.
Untuk merespon argumen tersebut John Tyndall mengatakan udara dapat dengan
mudah dibebaskan dari mikroorganisma dengan cara melakukan percobaab dengan
meletakkan tabung reaksi berisi kaldu steril ke dalam kotak tertutup. Udara dari luar
masuk ke dalam kotak melalui pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U
seperti spiral. Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam kotak
yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tidak ditemukan adanya
mikroba. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall memacu diterimanya konsep
biogenesis. Selanjutnya Pasteur lebih memfokuskan penelitiannya pada peran
mikroba dalam pembuatan anggur dan mikroba yang menyebabkan penyakit.

Sumber :©2003 Digitized by USU digital library

Tidak ada komentar:

Posting Komentar